Minggu, 21 Mei 2017

Tata Cara Penamaan Senyawa Alkohol

"Didalam mempelajari Senyawa Alkohol, terdapat beberapa kendala yang sering dihadapi. Kendala tersebut diantaranya adalah tata cara penamaan dari Senyawa Alkohol tersebut itu sendiri."


A. Pengertian Alkohol
Alkohol adalah suatu senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil (-OH).

B. Rumus Umum Alkohol
Secara umum, rumus umum untuk senyawa alkohol adalah sebagai berikut:


CnH2n+1OH / CnH2n+2

Meski demikian, rumus senyawa alkohol yang lebih mudah dipahami adalah CnH2n+1OH bila dibandingkan dengan CnH2n+2O. Hal ini dikarenakan sebagai berikut
  • Pada rumus pertama, gugus hidroksil (-OH), yang merupakan suatu ciri khas senyawa alkohol, dapat lebih mudah terlihat dan lebih mudah dimengerti bahwa senyawa tersebut merupakan senyawa alkohol.
  • Hal yang kedua supaya tidak rancu dengan rumus eter dimana eter juga memiliki rumus umum CnH2n+2O.

C. Tata Cara Penamaan Alkohol

Terdapat dua cara penamaan senyawa alkohol yang secara umum dipakai saat ini, yaitu sebagai berikut
  1. Tata Cara IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry)
  2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk penamaan senyawa alkohol dengan tata cara IUPAC adalah sebagai berikut:
    • Rantai karbon terpanjang dalam molekul yang memiliki gugus hidroksil (-OH) dipilih sebagai rantai utama/induk dan diberi penamaan sesuai dengan tata cara penamaan alkana tetapi berakhiran dengan "-ol".
    • Penomoran pada rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan gugus hidroksil (-OH).
    • Jika ada lebih dari satu gugus hidroksil (-OH), akhiran -ol diganti dengan -diol, -triol, dan sebagainya.
    • Setiap cabang dari rantai utama disebut dengan substituen/gugus alkil dan diberi nama sesuai dengan substituen/gugus alkil tersebut.
    • Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka.
    • Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di; 3 = tri; 4 = tetra; 5 = penta, dan seterusnya.
    • Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang ditulis sesuai urutan abjad. Misalnya etil ditulis lebih dulu daripada metil.
  3. Tata Cara TRIVIAL
  4. Tata cara TRIVIAL dinyatakan dengan nama gugus fungsi alkil yang mengikat gugus hidroksil (-OH) di ikuti dengan kata alkohol, yaitu sebagai berikut:
    • Tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.
    • Tambahkan akhiran alkohol setelah nama substituen.
D. Contoh Senyawa Alkohol
Beberapa contoh dari tata cara penamaan senyawa alkohol dapat dilihat pada Tabel 1 seperti dibawah ini.


E. Daftar Pustaka
- Dewan, S.K., 2015, Kimia Organik Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
- Fessenden, Fessenden, 1986, Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
- Petrucci, Hardwood, Herring, Madura, 2011, Kimia Dasar, Prinsip Prinsip & Aplikasi Modern, Edisi Kesembilan, Jilid 3, Erlangga, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar