Kamis, 16 Juni 2011

Tugas Artikel Praktikum Jarkom4

Membuat Pengguna Baru (User) pada Windows Server 2003/2008

A. Membuat Local User Account
Langkah-langkah membuat Local User Account adalah sebagai berikut:
1. Masuk menu Start > Administrative Tools dan pilih Computer Management

Gambar 1

2. Pada menu Computer Management, pilih menu Local Users and Groups

Gambar 2

3. Klik 2x pada folder Users

Gambar 3

4. Klik kanan pada kolom Users dan pilih New User

Gambar 4

5. Masukkan informasi mengenai pengguna baru dan tekan tombol “Create” untuk menambahkan pengguna baru. Pada menu ini kita juga dapat menambahkan beberapa pengguna yang lain. Tombol ”Close” digunakan untuk mengakhiri menu ini.

Gambar 5

6. Pada menu Users, nama pengguna baru tersebut akan segera ditampilkan. Secara default, pengguna baru akan diberikan limited access permissions.

Gambar 6

B. Membuat Domain User Account
Langkah-langkah membuat Domain User Account adalah sebagai berikut:
1. Masuk menu Start > Administrative Tools dan pilih Active Directory Users and Computers

Gambar 7

2. Pada menu Active Directory Users and Computers, pilih menu Local Users and Groups dan pilih salah satu folder dimana pengguna baru tersebut akan disimpan

Gambar 8

3. Klik kanan pada kolom Users dan pilih New User

Gambar 9

4. Masukkan informasi mengenai pengguna baru dan tekan tombol “Next” untuk melanjutkan proses ini.

Gambar 10

5. Masukkan informasi mengenai password dan tekan tombol “Next” untuk melanjutkan proses ini. Jika pengguna baru tersebut akan digunakan sebagai service application seperti SQL Server maka sebaiknya tidak pilih (uncheck) User must change password at next login dan pilih (check) User cannot change password dan Password never expires pada menu tersebut.

Gambar 11

6. Tekan tombol "Finish" untuk mengakhiri proses ini.

Gambar 12

7. Pada menu Users, nama pengguna baru tersebut akan segera ditampilkan. Secara default, pengguna baru akan diberikan limited access permissions.

Gambar 13


Daftar Pustaka
Sharepointgenius, 2011, “Creating a New User in Windows Server 2003/2008”, http://www.sharepointgenius.com/create-user-windows-server diakses 16 Juni 2011.

Rabu, 15 Juni 2011

Tugas Praktikum Jarkom4

Instalasi Active Directory pada Windows Server 2003

Active Directory (AD) adalah sebuah direktori sistem operasi jaringan Microsoft (Microsoft’s Network Operating System Directory). Dengan AD, seorang administrator dapat mengelola semua informasi yang ada secara lebih efisien, dari sebuah tempat penyimpanan terpusat, untuk dapat didistribusikan secara global.

Untuk menginstal AD, sebuah komputer harus sudah terpasang kartu jaringan dengan baik dan hard disk yang ada harus berformat NTFS.

Terdapat beberapa cara untuk menginstal AD, yaitu sebagai berikut:
1. Melalui menu Manage Your Server
2. Melalui command windows dengan mengetikkan dcpromo, lihat langkah 6.

Langkah-langkah untuk menginstal AD, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan alamat IP pada jaringan LAN yang ada
Alamat IP pada jaringan dapat diisikan melalui menu start > All Programs > Control Panel > Network Connections > Local Area Connection > Properties > Internet Protocol (TCP/IP) dan kemudian isikan alamat IP 200.200.70.1 dengan alamat subnet mask 255.255.255.0. Proses ini dapat dilihat pada gambar 1

Gambar 1

2. Melalui menu Manage Your Server
Melalui menu ini, proses dilanjutkan dengan menekan tombol Add or remove a role. Proses ini dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2

3. Setelah langkah diatas, maka proses dilanjutkan dengan menu Configure Your Server Wizard seperti pada gambar 3, dan proses dapat dilanjutkan dengan menekan tombol Next.

Gambar 3

4. Setelah langkah diatas, maka proses dilanjutkan dengan menu Server Role. Pada menu tersebut tentukan menu komponen yang akan diinstal, yaitu menu Domain Contoller (Active Directory), dan selanjutnya menekan tombol Next. Proses ini dapat dilihat pada gambar 4 seperti dibawah ini.

Gambar 4

5. Setelah langkah diatas, maka proses dilanjutkan dengan menu Summary of Selection. Pada menu tersebut akan ditampilkan pilihan yang telah dipilih. Proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan dan untuk melakukan perubahan maka tombol Back ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 5 seperti dibawah ini.

Gambar 5

6. Proses-proses menginstal sebelumnya, proses tersebut dapat juga dilakukan melalui menu command windows, yaitu melalui menu Start > Run, lalu mengetikkan dcpromo pada command windows tersebut. Proses ini dapat dilihat pada gambar 6 seperti dibawah ini.

Gambar 6

7. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Welcome to Active Directory Installation Wizard. Proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 7 seperti dibawah ini.

Gambar 7

8. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Operating System Compatibility. Perhatikan kotak dialog tersebut dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 8 seperti dibawah ini.

Gambar 8

9. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Domain Controller Type. Pada kotak dialog ini terdapat dua buah menu, yaitu Domain controller for a new domain (yang berarti anda akan membuat domain baru) dan Additional domain controller for an existing domain (yang berarti anda sudah mempunyai domain lain). Dikarenakan belum adanya domain maka pilihan ditujukan pada Domain controller for a new domain dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 9 seperti dibawah ini.

Gambar 9

10. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Create New Domain. Terdapat tiga pilihan yang ada yaitu Domain in a new domain, Child domain in an existing Domain tree, dan Domain tree in an existing forest. Dikarenakan kita akan membuat domain baru maka pilihan ditujukan pada Domain in a new forest, proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 10 seperti dibawah ini.

Gambar 10

11. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog New Domain Name. Pada proses ini masukkan nama domain yang akan digunakan, misalkan deny.stmik.net dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 11 seperti dibawah ini.

Gambar 11

12. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog NetBIOS Domain Name. Pada proses ini masukkan nama Domain NetBIOS yang akan digunakan, misalkan SERVER_DENY dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 12 seperti dibawah ini.

Gambar 12

13. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Database dan Log Folders. Proses ini berhubungan dengan alamat penyimpanan data Database dan Log yang akan digunakan. Proses ini dapat menggunakan alamat secara default dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 13 seperti dibawah ini.

Gambar 13

14. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Shared System Volume. Proses ini berhubungan dengan alamat Shared System Volume yang akan digunakan. Proses ini dapat menggunakan alamat secara default dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 14 seperti dibawah ini.

Gambar 14

15. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog DNS Registration Diagnostics. Proses ini berhubungan dengan DNS. Proses ini dapat menggunakan pilihan secara default dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 15 seperti dibawah ini.

Gambar 15

16. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Permissions. Proses ini berhubungan dengan ijin yang diberikan. Perhatikan pilihan yang ada dan proses dilanjutkan menyesuaikan kebutuhan yang ada. Proses ini dapat menggunakan pilihan Permission compatible only with Windows 2000 or Windows Server 2003 operating systems dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 16 seperti dibawah ini.

Gambar 16

17. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Directory Services Restore Mode Administrator Password. Proses ini berhubungan Password Restore Mode. Proses ini dapat menggunakan password administrator, untuk memudahkan mengingat password, dan proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 17 seperti dibawah ini.

Gambar 17

18. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Summary. Proses ini berhubungan dengan ringkasan pilihan-pilihan yang telah ditentukan pada proses sebelumnya. Perhatikan setiap informasi yang ada dan informasi dapat diubah dengan menekan tombol Back. Proses akan dilanjutkan setelah tombol Next ditekan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 18 seperti dibawah ini.

Gambar 18

19. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada proses konfigurasi AD. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit dan proses tergantung spesifikasi komputer yang digunakan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 19 seperti dibawah ini.

Gambar 19

20. Setelah proses diatas, proses dilanjutkan pada kotak dialog Completing the Active Directory Installation Wizard. Proses konfigurasi AD akan berakhir setelah menekan tombol Finish. Proses ini dapat dilihat pada gambar 20 seperti dibawah ini.

Gambar 20

21. Selanjutnya, proses meminta untuk melakukan boot ulang. Tekan Restart untuk melakukan boot ulang. Proses ini dapat dilihat pada gambar 21 seperti dibawah ini.

Gambar 21

22. Setelah proses boot dan login kembali ke windows server 2003, maka kotak dialog This Server is Now a Domain Controller akan secara otomatis ditampilkan. Tekan tombol finish untuk menutup kotak dialog ini dan AD sudah terinstal secara penuh pada komputer.

Gambar 22

23. Pengecekan instlasi AD apakah sudah terinstal atau belum, proses tersebut dapat dilakukan pada menu start > Adminstrative Tools. Pada menu tersebut , jika sudah terdapat tiga buah menu Active Directory tambahan maka AD sudah terinstal dengan baik, jika tidak maka AD belum terinstal pada komputer tersebut. Proses ini dapat dilihat pada gambar 23 seperti dibawah ini.

Gambar 23


Daftar Pustaka
Madcoms, 2009, "Panduan Lengkap Membangun Sistem Jaringan Komputer", Andi,Yogyakarta.

Selasa, 19 April 2011

Tugas 2 Jarkom 4

Tugas terjemahan Cisco Discovery 4 bagian 2.2.1
Daur Hidup Sebuah Jaringan
(The Lifecycle of A Network)


Jaringan komputer berkembang dengan pesat. Jaringan komputer tidak hanya berfungsi sebagai alat penghubung antar komputer. Jaringan komputer berkembang semakin cerdas dan jaringan juga berfungsi penting di dalam mengembangkan sebuah bisnis. Berbagai bisnis berkeinginan untuk mengembangkan jaringan mereka. Dengan mengedepankan teknologi, perusahaan-perusahaan dapat menambah pelayanan dan meningkatkan produksi mereka.

Layanan Daur Hidup Cisco
Layanan Daur Hidup Cisco dirancang untuk mendukung pengembangan jaringan. Layanan Daur Hidup Cisco mempunyai enam tahapan pengembangan. Setiap tahapan didefinisikan sebagai beberapa aktivitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoperasikan teknologi Cisco dengan baik. Disamping hal tersebut, setiap tahapan juga mendukung pengoptimalan kinerja dari daur hidup sebuah jaringan. Proses tahapan ini juga sering dikenal sebagai PPDIOO, yang merupakan gabungan dari enam huruf awal tahapan-tahapan diatas.

Enam tahapan layanan Daur Hidup Cisco adalah sebagai berikut:
- Tahapan Persiapan (Prepare)
Pada tahap ini, organisasi membuat kasus bisnis untuk meningkatkan jaringan. Hal ini juga termasuk bagaimana jaringan dapat mendukung tujuan organisasi, serta batasan keuangan untuk menambah teknologi dan jaringan baru. Tahapan ini dapat membangun batasan keuangan dengan menilai kasus bisnis untuk arsitektur yang diusulkan.
- Tahapan Perancangan (Plan)
Pada tahap ini, perancangan melibatkan identifikasi awal mengenai kebutuhan jaringan berdasarkan tujuan, fasilitas, kebutuhan pengguna, dan faktor faktor lainnya. Tahapan ini melibatkan karakteristik situs dan penetapan setiap jaringan yang ada. Tahapan ini juga melakukan analisis perbedaan untuk menentukan apakah sistem infrastrukur yang ada, situs, dan lingkungan operasional dapat mendukung sistem yang diusulkan. Sebuah rencana projek berguna untuk mengelola tugas, tanggung jawab, kejadian penting, dan sumber data yang diperlukan untuk menerapkan perubahan ke jaringan. Rancangan proyek harus disesuaikan dengan biaya, lingkup, dan parameter sumber yang ditetapkan dalam persyaratan bisnis sesungguhnya.
- Tahapan Desain (Design)
Persyaratan awal yang diturunkan dalam tahap perencanaan membutuhkan para spesialis desain jaringan. Desain spesifikasi jaringan adalah komplek, hal tersebut meliputi desain rinci yang memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan persyaratan teknis. Hal ini membutuhkan spesifikasi untuk mendukung kemampuan skalabilitas, ketersediaan, keamanan dan pengaturan. Spesifikasi desain adalah dasar untuk pelaksanaan kegiatan.
- Tahapan Implementasi (Implement)
Tahapan ini dilakukan setelah tahapan sebelumnya di setujui. Jaringan dibangun atau komponen tambahan dimasukkan, sesuai dengan spesifikasi desain. Tujuan tahapan ini adalah untuk menggabungkan perangkat tanpa mengganggu jaringan yang ada atau membuat titik kerentanan.
- Tahapan Operasi (Operate)
Tahapan ini adalah ujian akhir dari kesesuaian desain. Tahapan ini melibatkan penjagaan kesehatan jaringan melalui operasi sehari-hari, termasuk menjaga kesediaan dan mengurangi biaya. Deteksi kesalahan, koreksi dan pemantuan kinerja yang terjadi dalam operasi sehari-hari memberikan data awal untuk tahapan pengoptimalan.
- Tahapan Pengoptimalan (Optimize)
Tahapan ini melibatkan keaktifan manajemen dalam jaringan. Tujuan dari keaktifan manajemen adalah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sebelum mereka mempengaruhi organisai. Dalam proses PPDIOO, tahapan ini mungkin memberikan rekomendasi untuk mendesain ulang jaringan jika terdapat banyak masalah pada jaringan, terdapatnya kesalahan, kinerja yang tidak memenuhi harapan, atau terdapatnya aplikasi baru untuk mendukung organisasi dan dibutuhkan secara teknis.

Contoh Kasus: Jaringan pada Stadion Olahraga
Manajemen stadion bekerja dengan perusahaan jaringan untuk merenovasi dan memperbaharui jaringannya. Selama bertahun-tahun, jaringan stadion telah berkembang. Namun, sedikit pemikiran diberikan untuk tujuan dan desain bisnis infrastruktur secara keseluruhan. Beberapa proyek baru terus berjalan. Tetapi, administrator jaringan tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai bandwidth, prioritas jaringan, dan kebutuhan lain untuk mendukung seperti jaringan yang lebih maju. Saat ini, manajemen stadion ingin untuk menambahkan fitur baru berteknologi tinggi tetapi jaringan tidak lagi mampu untuk mendukungnya. Lihat gambar 1


Gambar 1
Gambar Ilustrasi Kasus


Tahapan dalam Daur Hidup Jaringan
Perwakilan perusahaan jaringan bertemu dengan manajemen stadion untuk membahas proses yang akan digunakan untuk mendesain jaringan yang baru. Meskipun tahap desain hanya salah satu tahapan dalam daur hidup jaringan, semua dampak tahapan PPDIOO berpengaruh dalam keputusan desain.
Dalam tahapan persiapan dan perancangan, staf desainer jaringan dan stadion mengidentifikasi tujuan bisnis dan persyaratan teknis dari organisasi dan juga kendala-kendala yang memungkinkan. Persyaratan yang didapatkan pada tahapan ini akan berpengaruh dalam keputusan pada tahapan desain.
Tahapan pelaksanaan dimulai setelah persetujuan desain. Tahapan ini mencakup penggabungan desain baru pada jaringan yang ada.
Selama tahapan operasi dan pengoptimalan, pekerja stadion akan menganalisis dan memonitor kinerja dari jaringan.

Tahapan Persiapan
Selama tahapan ini, pihak manajemen dan staf perusahaan jaringan akan mendefinisikan beberapa tujuan bisnis seperti berikut:
- Peningkatan pengalaman pelanggan
- Pengurangan biaya
- Penambahan layanan tambahan
- Dukungan ekspansi perusahaan
Tujuan-tujuan tersebut memberikan sebuah landasan untuk sebuah kasus bisnis. Kasus bisnis biasanya digunakan untuk mengatur investasi keuangan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan perubahan teknologi. Perusahaan mempertimbangkan kemungkinan hambatan-hambatan bisnis seperti anggaran, sumber daya manusia, kebijakan dan keterbatasan jadwal.
Setelah kasus bisnis diterima, staf perusahaan jaringan akan membantu dalam pengembangan stategi dan solusi untuk teknologi mendatang.
Strategi ini meliputi
Teknologi lebih lanjut yang mendukung pengembangan jaringan untuk saat ini dan aplikasi dan layanan mendatang, dan prioritasnya berdasarkan tujuan bisnis.
Orang, proses, dan peralatan dibutuhkan untuk mendukung operasi dan manajemen dari pengembangan teknologi.
Tahapan persiapan umumnya dilakukan sebelum perusahaan mengumumkan sebuah RFP (Request For Proposal) atau RFQ (Request For Quotation). RFP dan RFQ menjelaskan kebutuhan-kebutuhan untuk jaringan baru. Hal ini termasuk infomasi mengenai proses yang perusahaan gunakan untuk membeli dan menggunakan teknologi jaringan.


Gambar 2
Gambar Tahapan Persiapan


Tahapan Perencanaan
Selama tahapan perencanaan, desainer jaringan akan melakukan sebuah penilaian komprehensif mengenai situs dan berbagai operasi yang dilakukan. Penilaian ini akan mengevaluasi mengenai jaringan, operasi-operasi dan infrastrukur jaringan saat ini.
Staf jaringan komputer akan mengidentifikasi semua modifikasi fisik, lingkungan dan elektrikal. Mereka akan menilai kemampuan operasi sekarang dan infrastruktur jaringan untuk mendukung pengembangan teknologi baru. Semua perubahan pada infrastrukur, SDM, proses, dan peralatan-peralatan harus diselesaikan sebelum implementasi dari teknologi baru.
Aplikasi khusus yang menambah fitur dan fungsi yang dibutuhkan dari jaringan baru juga diidentifikasi pada tahapan ini. Staf jaringan komputer akan membuat sebuah dokumen mengenai kebutuhan-kebutuhan desain.
Perencanaan Proyek
Pada tahap ini, staf perusahaan jaringan dan manajemen stadium akan membuat sebuah perencanaan untuk membantu mengelola proyek. Perencanaan proyek meliputi
- Tugas
- Jadwal dan kejadian penting
- Risiko-risiko dan kendala-kendala
- Tanggung jawab
- Sumber daya yang dibutuhkan
Perencanaan tersebut harus dalam lingkup, biaya, dan batasan sumber daya yang ditetapkan dalam tujuan sebelumnya. Baik dari pihak manajemen stadion dan perusahaan jaringan menugaskan staf mereka untuk mengelola proyek.


Gambar 3
Gambar Tahapan Perencanaan


Tahapan Desain
Pada tahapan desain, staf perusahaan jaringan menggunakan persyaratan awal dalam tahapan perencanaan untuk melakukannya.
Dokumen persyaratan-persyaratan desain mendukung berbagai spesifikasi yang teridentifikasi dalam tahapan persiapan dan perencanaan untuk
- Kemampuan ketersediaan
- Kemampuan skalabilitas/pengembangan
- Kemampuan keamanan
- Kemampuan pengelolaan
Desain harus dapat fleksibel untuk memenuhi perubahan-perubahan ataupun tambahan-tambahan leibh lanjut mengenai tujuan ataupun kebutuhan yang tiba-tiba. Teknologi harus diintegrasikan ke dalam operasi dan infrastrukutur jaringan saat ini.
Perencanaan Instalasi
Pada akhir tahapan desain, perancang jaringan menciptakan rencana-rencana mengenai panduan instalasi dan memastikan hasil akhinya seperti yang pelanggan inginkan. Rencana-rencana tersebut meliputi
- Konfigurasi dan pengetestan konektivitas
- Menerapkan sistem yang diusulkan
- Mendemostrasikan fungsi dari jaringan
- Migrasi operasi jaringan
- Memvalidasi operasi jaringan
- Melatih pengguna akhir dan personil pendukung
Selama tahapan desain dalam peningkatan jaringan stadion, semua desain jaringan diselesaikan. Setiap penambahan peralatan dan teknologi baru ditentukan dan diuji. Sebuah tinjauan mengenai usulan desain harus disesuaikan dengan tujuan-tujuan bisnis. Sebuah proposal akhir dihasilkan untuk melanjutkan implementasi penigkatan jaringan.


Gambar 4
Gambar Tahapan Desain


Tahapan Implementasi
Tahapan implemetasi dimulai setelah perusahaan jaringan menyelesaikan desain dan pelanggan menyetujuinya. Jaringan akan dibangun sesuai spesifikasi desain yang disetujui. Tahapan implementasi menguji kesuksesan ataupun kegagalan desain jaringan.
Pengujian Jaringan Baru
Pengujian semua ataupun sebagian dari jaringan baru dalam lingkungan yang terkendali akan membantu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan setiap masalah implementasi sebelum instalasi sebenarnya dilakukan.
Setelah masalah-mnasalah teratasi, staf jaringan komputer akan menginstal solusi baru dan mengintegrasikannya pada jaringan yang ada. Ketika instalasi selesai, pengujian tambahan dilakukan.
Pengujian penerimaan tingkatan sistem akan memerika jaringan baru memenuhi tujuan bisnis dan persyaratan-persyaratan desain. Hasil-hasil dari pengujian ini akan dicatat dan menjadi bagian dari dokumentasi yang diberikan kepada pelanggan. Setiap pelatihan yang dibutuhkan oleh staf stadion harus diselesaikan selama tahapan ini.


Gambar 5
Gambar Tahapan Implementasi


Tahapan Operasi
Tahapan Operasi dan pengoptimalan dilakukan. Tahapan tersebut mewakili operasi sehari-hari dari sebuah jaringan. Staf stadion memonitor jaringan dan menbangun dasar jaringan. Pemantauan ini membantu perusahaan dalam mencapai kemampuan skalabilitas, ketersediaan, keamanan, dan pengelolaan secara maksimal.
Setelah jaringan baru dibangun, petugas stadion mengelola jaringan untuk memastikan bahwa jaringan dapat bekerja seperti spesikasi yang telah ditetapkan dalam tahapan persiapan dan perencanaan.
Mendefinisikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur
Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur diperlukan untuk menangani masalah-masalah jaringan seperti
- Bahaya keamanan
- Perubahan konfigurasi
- Pembelian peralatan-peralatan
Pembaharuan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur setelah perubahan jaringan akan mengurangi masalah downtime, biaya operasi, dan isu-isu perubahan terkait. Jika sebelumnya belum ada kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur, pembuatan kebijakan dan prosedur merupakan hal yang penting untuk dilakukan.


Gambar 6
Gambar Tahapan Operasi


Tahapan Pengoptimalan
Pengoptimalan jaringan merupakan sebuah proses berkelanjutan. Tujuan dari hal ini adalah untuk meningkatkan kinerja dan kehandalaan jaringan dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah sebelum hal tersebut terjadi. Dengan melakukan hal ini, hal tersebut dapat memastikan tujuan bisnis dan persyaratan-persyaratan dari perusahaan akan terpenuhi. Masalah-masalah jaringan yang secara umum dapat ditemukan dalam tahapan ini seperti:
- Fitur tidak kompatibel
- Tidak cukupnya kapasitas link
- Kinerja peralatan bermasalah ketika beberapa fitur diaktifkan
- Kemampuan skalabilitas protokol-protokol


Gambar 7
Gambar Tahapan Pengoptimalan


Dikarenakan perubahan tujuan bisnis, strategi dan operasi-operasi dari teknologi mungkin tidak dapat beradaptasi. Pada beberapa titik, desain ulang diperlukan dan siklus PPDIOO dimulai lagi.

Senin, 11 April 2011

Tugas Jarkom 4


Individual Route vs Summarized Route



Soal:

Pada gambar 1, berikan penjelasan mengapa setiap individual route pada Router 3, R3, (172.16.0.0/16, 172.17.0.0/16, 172.18.0.0/16, 172.19.0.0/16) dapat menjadi summarized route (172.16.0.0/14). Ringkasan permasalahan dapat dilihat pada gambar 2 seperti dibawah ini.



Jawaban:
Summarized Route/Route Summarization/Supernetting/Peringkasan Rute dapat diartikan sebagai suatu proses untuk meringkas beberapa rute statis pada router menjadi sebuah rute dengan beberapa keuntungan seperti ukuran tabel rute akhir yang lebih kecil dan waktu untuk memprosesnya yang lebih efisien.

Sehingga, bila setiap individual route pada R3 ingin diringkas maka sebelumnya alamat-alamat rute yang ada dapat dikonversikan menjadi bilangan biner terlebih dahulu, yaitu seperti dibawah ini.

172.16.0.0 - 10101100.00010000.00000000.00000000
172.17.0.0 - 10101100.00010001.00000000.00000000
172.18.0.0 - 10101100.00010010.00000000.00000000
172.19.0.0 - 10101100.00010011.00000000.00000000

Dari keempat alamat invidual route, keempat alamat tersebut mempunyai alamat jaringan yang sama, atau mempunyai alamat jaringan yang dapat diringkas, yaitu alamat jaringan sebagai berikut:
10101100.000100xx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bit-bit yang berbeda

Sehingga alamat summarized route/alamat ringkasan/alamat yang mempunyai angka bit yang sama menjadi
172.16.0.0, dengan /14 yang merupakan alamat subnet mask untuk alamat rute jaringan tersebut.

Ringkasan penjelasan diatas dapat juga dilihat pada gambar 3 seperti dibawah ini.




Aplikasi pada Paket Tracer
Untuk Jaringan diatas maka konfigurasi interface yang dapat dilakukan pada ketiga router adalah sebagai berikut:

Router 1 (R1)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 172.18.0.1 255.255.0.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip add 172.19.0.1 255.255.0.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#exit
R1(config)#int s0/1/0
R1(config-if)#ip add 172.17.0.1 255.255.0.0
R1(config-if)#clock rate 9600
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#end
R1#wr mem

Router 2 (R2)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 172.16.0.1 255.255.0.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int s0/1/0
R2(config-if)#ip add 172.17.0.2 255.255.0.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#exit
R2(config)#int s0/1/1
R2(config-if)#ip add 172.15.0.1 255.255.0.0
R2(config-if)#clock rate 9600
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#end
R2#wr mem

Router 3 (R3)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname R3
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip add 10.1.0.1 255.255.0.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#int s0/1/1
R3(config-if)#ip add 172.15.0.2 255.255.0.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#end
R3#wr mem

Sedang, konfigurasi rute statisnya adalah sebagai berikut:

Router 1 (R1)
R1#en
R1#conf t
R1(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.0.0 S0/1/0
R1(config)#ip route 172.15.0.0 255.255.0.0 S0/1/0
R1(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.0.0 S0/1/0
R1(config)#end
R1#wr mem

Router 2 (R2)
R2>en
R2#conf t
R2(config)#ip route 172.18.0.0 255.255.0.0 S0/1/0
R2(config)#ip route 172.19.0.0 255.255.0.0 S0/1/0
R2(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.0.0 S0/1/1
R2(config)#end
R2#wr mem

Router 3 (R3)
R3>en
R3#conf t
R3(config)#ip route 172.16.0.0 255.252.0.0 s0/1/1
R3(config)#end
R3#wr mem

Pengetesan Jaringan pada Router 3

R3#ping 172.16.0.0
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.16.0.0, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 20/46/130 ms
R3#ping 172.17.0.0
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.17.0.0, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 20/20/20 ms
R3#ping 172.18.0.0
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.18.0.0, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 40/74/130 ms
R3#ping 172.19.0.0
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.19.0.0, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 31/66/90 ms

Pembahasan
Dari pengetesan dapat dilihat, bahwa keempat perintah ping menghasilkan tingkat kesuksesan yang baik atau router sudah dapat berkomunikasi dengan empat jaringan lain diluar router tersebut.
Dari pengetesan tersebut dapat terbukti juga, bahwa Router 3 hanya memerlukan sebuah rute statis saja yaitu perintah "ip route 172.16.0.0 255.252.0.0 s0/1/1" meski Router tersebut memiliki 4 jaringan lain yang berbeda (172.16.0.0/16. 172.17.0.0/16, 172.18.0.0/16, 172.19.0.0/16) atau seharusnya router tersebut melakukan penambahan empat buah rute statis sehingga semua jaringan dapat berkomunikasi.

Simpulan
Summarized Route/Route Summarization/Supernetting/Peringkasan Rute dapat memberi keuntungan bagi seorang administrator jaringan komputer ketika ia akan melakukan konfigurasi jaringan yang mempunyai banyak persamaan alamat.


- SEKIAN -

Selasa, 05 April 2011

Depress

My friend says,
"We only Depressed when we are Thinking and Not Doing"

and he also says,
It's Better to regret the things we did than the things we didn't